Hari-hari berikutnya dilewati Daniel dan Abel tanpa saling menyapa, bahkan bertatap muka saja keduanya sudah jarang. Daniel bahkan tidak terlalu masalah saat Abel memutuskan untuk pindah kamar ke kamar tamu di bawah, toh Daniel juga selalu pulang lewat tengah malam dan langsung tidur.
Daniel masih tersita perhatiannya pada sebuah proyek yang terancam gagal padahal sudah dikerjakan lumayan lama. Tekanan dari para direksi dan partner mereka membuat Daniel bekerja berkali-kali lipat lebih keras daripada biasanya. Kini dia paham kenapa Ayahnya lebih punya banyak waktu bekerja dibandingkan dengan keluarga. Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal mudah.
Seperti hari ini, Daniel juga harus terbang ke Cina untuk acara bisnisnya di sana selama seminggu. Setelah berpakaian dia segera turun dan menemukan……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.