Saat Leon menerima telepon dari Piter wajahnya kali ini lebih tenang dari biasanya, walau ia marah cemburu kesal tetapi saat Piter menyebut Hara istrinya ia tenang.
“Apa kamu bilang?”
“Nona Hara. Pak Leon, Bagaimana menurutmu jika aku menikahi Hara?”
Untuk beberapa sesaat, Leon diam menyimak, tangannya terkepal kuat menahan perasaan panas di dadanya,
‘Calon istri ? bukannya kamu hanya pengawalnya, sejak kapan pengawal jadi calon suaminya, dasar bodoh’ ucap leon dalam hati. Tapi sudah pasti ia cemburu.
“Aku ingin tahu dimana di mana dia? Bagaimana keadaanya?”
“Kamu khawatir dengan ibunya atau kamu khawatir dengan bayi yang dia kandung?” tanya Piter lagi, wajah Leon semakin merah .
Leon menarik napas panjang, seandainya saja orang itu ada di depannya, mungkin ia sudah……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.