Saat dr Billy meninggalkannya mereka, Leon hanya diam, dadanya kian bergejolak. Di satu sisi ia benci pernikahan dan tidak mau terikat dalam satu hubungan. Tetapi sisi lain apa yang dikatakan Billy membuatnya resah.
Leon hanya diam tanpa mengucapkan apapun, ini semua tidak terduga baginya.
Dokter juga bercerita tentang bahaya yang akan mengincar Jovita kalau ia tidak menjaga.
Leon duduk di samping ranjang, matanya menatap wajah cantik Jovita. Dari mata, hidung, pipinya yang putih mulus, hingga matanya berhenti di bibir mungil berwarna merah pudar tersebut.
Leon memukul kepalanya saat tiba-tiba bayangan saat kejadian di villa di Bogor tiba-tiba melintas di benaknya, bagaimana ia menikmati bibir manis itu dengan begitu bersemangat, tanpa beban, tanpa merasa bersalah karena Jovita ……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.