Raka berjalan keluar dari tempat itu. Tempat yang menurutnya sangat mengerikan disepanjang jalannya, Raka keluar dari Rumah sakit jiwa itu. Beberapa kali Raka di kagetkan dengan teriakan, tertawa, suara tangis, suara berbicara berbagai macam. Membuat Raka berfikir bahwa berlama-lama di Rumah sakit jiwa ini membuatnya benar-benar bisa gila
Raka mengendarai motor ninja nya memakai helm- hitam mengegaskan motornya dan melesat keluar dari Rumah sakit jiwa tersebut
Ditengah jalan Raka merasakan sakit diperutnya membuatnya sedikit tidak seimbang mengendarai motornya. Serta gas yang diatas rata-rata karna Raka benar-benar ingin menemui Ela membuatnya hilang kendali dan hampir menabrakan diri ke mobil disebrangnya. Dengan sekuat tenaga Raka me-ngerem motornya membuat suara nyaring di jalan tersebut beruntungnya di malam hari jalanan tersebut sepi hingga membuat Raka dapat memberhentikan motornya dengan selamat
Sedikit lagi motor Raka hampir saja menyentuh mobil putih di sebrangnya yang sekarang ada di depan Raka.
Raka menarik napasnya kuat-kuat mengambil napas sebanyak mungkin dibalik helm nya menetralkan detak jantungnya yang sedikit kaget
Penumpang serta supir di dalam mobil putih itu keluar menghampiri Raka yang masih dengan menahan motor nya, mencoba melihat keadaan pemuda yang hampir menabrak mobilnya
Seorang bapak-bapak memakai seragam hitam itu keluar dari mobil dan disusul dengan seorang gadis memakai masker juga topi yang berjalan ke-arahnya
"Apa kamu baik-baik aja?" tanya seorang Gadis yang menghapiri Raka sedangkan bapak berseragam hitam yang Raka lihat supir Gadis tersebut mencoba untuk mengeseimbangkan motor Raka
Raka turun dari motornya setelah dan segera memeluk Gadis itu membuat Supir juga Gadis itu kaget sedangkan Raka dengan helm yang masih bertender di kepalanya itu dengan refleks memeluk Gadis yang tidak dikenalnya sama sekali. Raka sedikit mengeluarkan isakan tanda bahwa dia benar-benar kacau. Atas kelakuannya terhadap kakaknya Ela, juga sedikit trauma atas yang dilakukannya tadi karna sebelumnya Raka belum pernah mengalami hal seperti ini
"It's okay, kamu gak papa" ucap Gadis itu menenangkan Raka. Dan coba mengerti pemuda di depannya ini
Setelah sadar apa yang dilakukan Raka sedikit tersentak dan melepaskan pelukannya. Membuat Gadis itu menatapnya aneh dibalik masker dan topi merahnya dan sedikit mengerti keadaan pemuda didepannya. Raka melepaskan helm nya dan menampilkan wajahnya yang sedikit tersenyum kikuk ke arah gadis yang tak sengaja dipeluk nya beberapa detik tadi
"Sorry," ucap Raka ragu karna malunya sedangkan Gadis tersebut hanya mengangguk kecil
"Kamu tunggu sini ya,?"ucap Gadis itu dan sedikit berlari menuju dagangan kecil dipinggir jalan. Raka hanya memandangnya bingung dan baru sadar bahwa disini juga ada supir Gadis tersebut
"Ah, pak maafin atas kelalaian saya atas berkendara,"
"Iya dik, lain kali berhati-hati lah, beruntungnya jalan ini sedang sepi, jadi tak perlu ada yang di khawatir kan"
"Terimakasih pak" ucap Raka sedikit menunduk yang dibalas hangat bapak tersebut. Tak lama Gadis itu kembali membawa kantung kresek yang entah apa isinya
"Nih, kamu minum dulu" gadis itu menyodorkan air mineral ke Raka juga Bapak supir tersebut yang di balas senyum keduanya
"Makasih,"ucap Raka setelah menegak setengah dari botol itu
Gadis itu hanya mengangguk kecil membuka sedikit maskernya membuang muka dari Raka dan meminum sedikit air mineral di botol itu, Raka yang melihat itu mengernyit kebingungan dengan cara minum Gadis tersebut, dan sedikit terkekeh sehingga membuat Gadis itu menoleh memakai maskernya dan menaikan sebelah alisnya
"Why?"
"Ah, gak papa kok"
"Sekarang gimana kamu udah mendingan" tanya Gadis itu kepada Raka
"Yah sedikit, makasih udah nolongin"
"Btw, usia kamu berapa?"tanya Raka tiba-tiba membuat gadis tersebut kembali menaikan alisnya tapi tetap menjawab pertanyaan aneh itu
"I7 tahun"
"Wahh, umur kamu sama kayak kakak aku dia juga baru aja umur 17 tahun, berarti sekarang Raka panggil kamu kakak gak papa kan,"ucap Raka exited
"Haha, iya gak papa panggil aku kakak aja emangnya kakak kamu siapa Raka?" Tanya Gadis itu dan menghafal nama yang baru diucapkan pemuda didepannya
"Dia... kak--" belum sempat Raka melanjutkan nama Ela, suara dering Handpone gadis didepannya memberhentikan perkataanya. Gadis itu segera mengangkat telpon tersebut dan sedikit menjauhkan diri. Terlihat dari kejauhan gadis itu sedikit kesal dengan lawan bicaranya di balik handpone tersebut. Sedangkan Raka hanya memperhatikannya dari jauh. Gadis itu mendekat menghampirkan Raka juga Bapak supir yang setia mendengarkan perbincangan mereka sedari tadi
"Eh, Raka kayaknya kakak harus pergi deh ada urusan soalnya bay, kamu hati-hati ya bawa motornya!" Pamit Gadis tersebut dan munuju mobil putihnya yang terparkir. Raka hanya melihat Gadis tersebut dan ter-ingat akan sesuatu
"Kakak!" Panggilnya membuat Gadis yang baru saja ingin memasuki mobilnya mengalihkan pandangannya Ke Raka
"Nama kakak siapa?" Tanya Raka sedikit teriak sedangkan Gadis tersebut memasuki mobilnya berusaha untuk tidak menyebutkan namanya yang harusnya dirahasiakan, tapi mobil putih tersebut berjalan menghampiri Raka, mobil itu sampai didepan Raka terlihat jelas Gadis bermasker itu membuka kaca nya dan menampilkan wajah tertutupnya, menatap Raka lekat dibalik masker dan topinya
"Nama kakak?" Ulang Raka dan tersenyum kikuk. Sedikit lama Gadis itu mengucapkan namanya membuat Raka mengernyitkan dahinya
"Adeva" pelan tapi jelas membuat Raka kembali tersenyum
"Jalan pak, bay Raka" pamit Gadis bernama Adeva tersebut dan kembali menutup kaca mobilnya berjalan meninggalkan Raka yang hanya berdadah atas kepergian mobil tersebut, Raka kembali menaiki motornya dengan berhati-hati Raka mengendarai motor tersebut ke-diaman keluarganya Alexander
"Kak deva oke, aku harus cerita ke kak Ela kalo kak Adeva itu sangat manis"
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.