Ddrrt ... ddrrt ....
Dering ponsel serta suara getar yang begitu nyaring cukup memekakkan telinga. Intan masih fokus membersihkan kuku palsu yang baru dua hari lalu ia pasang. Meniup pelan kuku-kuku cantik itu, lalu tersenyum penuh keceriaan. Meraih ponsel yang berbunyi sejak tadi. Mencebik malas menatap si penelpon.
“Iya, hallo, Vin.” Sapanya seraya menempelkan ponsel disamping telinga.
Terdengar desahan tertahan disebarang sana. “Yaang, ketemuan yuk. Aku kangen.”
Intan membuang nafas kasar melalui mulut. Bisa ia pastikan, Gavin saat ini dalam posisi ‘on’. “Aku hari ini agak sibuk, Vin. Aku mau ke kampus ngisi formulir, sekalian bayar uang pendaftaran.”
“Kan bayarnya bisa via transfer.”
“Aku udah janjian sama Caca, kita sekalian mau liat kelas yang nanti mau kita tempati.”
“Tan, pliis, deh. Kete……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.