Mahkota Layar Tengah Lautan
READING AGE 18+
“Engku!” jerit Putri Syahidah pada Hamid Yusuf yang terengah- engah dengan pedang bersimbah darah. Matanya memerah bagai banteng si arena laga, dan segera ia memalingkan mukanya mendengar jerit gadis yang ia cintai itu. Jerit itu begitu tinggi dan lain di telinganya. Dan tak jauh dari pintu utama, ia dapatilah gadis itu. Putri Syahidah. Ia terduduk jatuh tiada daya, karena semua daya itu sudah diresap bumi dari kakinya. Wajah putih itu memucat terkejut melihat Tuanku Hamid Yusuf dan pamannya yang tergeletak. Begitupun Yazid, kakanda tertuanya yang tidak bernapas lagi. Semua gejolak amarah Hamid Yusuf surut jauh ke dalam dadanya. Ia pun jatuh terduduk merundukkan wajah, mengemis belas kasih pada gadis itu.
“Jangan nilai aku begini, Syahidah,” pintanya. Dadanya tak lepas dari pengharapan akan maaf dari Syahidah, gadis yang telah menebar gembira di hatinya sejak kali pertama ia sambut tangannya. Saat mereka tengah di dermaga kapal, di gejolak laut tak bertepi.
Cover Original by : fevrier
Tools : Sketchbook
Gambar : www.pixabay
Unfold
Seorang lelaki berkulit sawo matang baru saja menambatkan perahunya di tepi dermaga. Sentah sudah berapa kali ia telah menginjakkan kaki ke dermaga ini. Kakinya melangkah ke arah barat, agak ke perkampungan. Dia memang berjalan ke tengah perkampungan itu karena tempat yang hendak ia kunjungi ada di situ. Betapa orang yang ingin ia temui disan……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……