Gadis Setengah Miliar Tuan Sakha
[WARNING! 21+ MENGANDUNG KONTEN DEWASA, BIJAKLAH MEMILIH BACAAN]
*
Dibesarkan oleh paman dan bibi membuat Nayana Ranupatna harus membayar dengan mahal. Ia dipaksa menikah dengan lelaki tua demi melunasi hutang orang yang sudah dianggap sebagai orang tua. Dilema dan ketakutan menyerang, memaksa Naya kabur dan berusaha menghilang.
*
Pertemuannya dengan Ganesha Sakha Ariotedjo di sebuah pesta, membawanya pada malam yang sulit dilupakan. Sebuah tawaran menggiurkan, membuat Naya akhirnya rela menyerahkan tubuhnya. Menyambut Sakha setiap malam, dan siap dengan perintahnya. Dengan melakukan itu, masalah hutang pun selesai dan paman serta bibinya bisa hidup tanpa ada ancaman.
*
Semua berjalan semakin rumit karena Sakha adalah bos Naya di tempatnya bekerja. Jika salah bertindak, karirnya menjadi taruhan. Ditambah Sakha yang telah memiliki tunangan, sehingga hubungan mereka harus benar-benar dirahasiakan.
*
Saat Naya berusaha profesional menjalankan kewajibannya, justru rasa cinta itu muncul. Ia terbuai oleh perhatian Sakha. Seakan mata dan hatinya tertutup. Melupakan fakta bahwa ia hanyalah simpanan yang tidak akan pernah menjadi yang utama. Hingga banyak masalah muncul yang membuat hidup Naya menjadi terancam.
*
Lalu apa yang akan Naya lakukan saat tahu semua semakin berat? Apakah ia tetap setia menunggu Sakha setiap malam sebagai kekasih gelap, atau mundur teratur sesuai keinginan keluarga laki-laki itu dan melupakan semuanya?
***
“Kenapa kamu cari simpanan disaat kamu sudah punya tunangan? Bahkan saya dengar tahun depan kalian menikah.”
.
“Karena saya butuh hiburan saat bosan. Daripada saya bayar kamu sebanyak itu cuma untuk semalam saja, lebih baik saya tambah lalu kamu bisa melayani saya dalam segala hal setiap malam.”
~~~
{{Follow : I G : hello.missran & F B : Ran}}
Unfold
Entah sudah berapa kali pandangan mata Naya tertuju pada pintu lobi gedung AT untuk melihat kedatangan Sakha. Mencoba untuk bersikap sewajar mungkin demi tidak dipandang curiga oleh rekan kerjanya terutama Julia. Nemun hingga waktu menunjukkan pukul 11 siang, Sakha belum juga menunjukkan batang hidungnya. Naya berpikir apakah ia sudah melewat……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……