TIGA PULUH RIBU SEHARI
Tiga puluh ribu rupiah.
Itu bukan harga makanan restoran.
Bukan pula ongkos ojek ke kantor.
Tapi itulah uang belanja harian Dara — istri rumah tangga dengan dua anak dan satu suami yang hobi menuntut tanpa melihat kenyataan.
Setiap hari, Dara dituntut menyajikan hidangan lezat ala restoran mewah dari uang yang bahkan tak cukup beli kopi kekinian. Tapi dengan tangan cekatan, bumbu warisan emak, dan sedikit air mata yang ditelan diam-diam, ia menyulap dapurnya jadi ladang keajaiban.
Ini bukan hanya cerita soal masak memasak, tapi tentang perjuangan perempuan, harga diri, dan bagaimana dapur kecil bisa jadi tempat revolusi dimulai.
Kocak, menyentuh, dan kadang menyayat hati.
Kisah ini akan membuatmu tertawa getir, mengangguk paham, dan mungkin... mulai menghargai siapa yang menghidangkan makanan di mejamu setiap hari.
Unfold
“Bu Dara, koper Ibu mana ya?”
Pertanyaan itu bikin Dara langsung deg-degan.
Ia berdiri bengong di depan konter bandara Narita, sementara para kru dokumenter Jepang sudah menunggu di luar.
“Aduh, koper saya… isi sambel semua…” bisiknya lirih, panik.
Tika—yang ikut mengantar hingga bandara kemarin—sudah……
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Waiting for the first comment……