DEAR DARA, THE WILD FLOWER
Share:

DEAR DARA, THE WILD FLOWER

READING AGE 18+

Red Lily Romance

0 read

WARNING 17++

Satu malam penuh gairah. Satu kesalahan yang tak bisa dilupakan.

Dara Asih (24 tahun) seorang mahasiswi putus asa yang terpaksa menjual dirinya demi menyelamatkan ibunya yang sakit keras, bertemu dengan Jedidah, seorang CEO tampan yang mabuk oleh rasa kecewa terhadap pernikahannya. Dalam kamar hotel mewah, mereka menjadi dua orang asing yang menyatu dalam kegelapan—tanpa nama, tanpa janji, dan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya.

Dara yakin, semuanya selesai di pagi hari. Jedidah mengira, wanita itu hanyalah bayangan dalam malam penuh peluh. Tapi takdir memiliki rencana lain.

Ketika Dara menerima tawaran menjadi ibu pengganti untuk keluarga kaya raya, dia terkejut menemukan bahwa pria yang akan menjadi ayah dari bayi itu adalah Jedidah—pria yang telah membakar tubuh dan pikirannya. Jedidah pun terhenyak, menyadari wanita yang telah merusak kesetiaan pada istrinya kini berdiri di depan mata, membawa rahasia yang bisa menghancurkan segalanya.

Rahasia demi rahasia terungkap, dan api yang mereka nyalakan di malam itu tak kunjung padam. Dara, dengan senyum manis dan tekad yang berbahaya, mulai menantang batasan. Sementara Jedidah, yang terperangkap antara cinta dan kewajiban, harus menghadapi kenyataan yang bisa memporak-porandakan hidupnya.

Ini kisah tentang hasrat yang tak terelakkan, rahasia yang mengguncang, dan seorang wanita yang bertekad merebut takdirnya, meski harus membakar segalanya. Apa yang akan terjadi ketika permainan ini melibatkan hati? Akankah Dara merebut segalanya, atau justru kehilangan semuanya?

Saat gairah dan ambisi bertabrakan, hanya ada satu pertanyaan: siapa yang akan terbakar, dan siapa yang akan bertahan?

Unfold

Tags: love-trianglefamilyHEescape while being pregnantage gaparrogantbossheir/heiressbxgcampusaffair
Latest Updated
Last War (Ending)

Bayi Belanda itu kini terlelap di ranjang besar milik kedua orangtuanya. Noah, si balita berusia tiga tahun dengan energi seperti meriam tak habis-habis, akhirnya tertidur. Nafas kecilnya teratur, d**a mungilnya naik turun pelan di antara selimut tebal bergambar tokoh kesayangannya. Pipinya yang bulat masih ada sisa bekas air mata, dan ujung ……

Comment

    Navigate with selected cookies

    Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

    If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.