loading...
Author's notification:
Spoiler "Buka kaki kamu yang bener, Paulina." Perempuan itu memejamkan matanya erat. "Jangan terlalu keras hentaknya, Pak. Perih.." Jagapathi terkekeh. "Udah basah, harusnya gak perih." Dan ya tebak ajalahh, intinya Paulina gak pake celana hahahahaah
- Add
- Table of contents
- Display options
-
Follow
- Previous
- Next
- PROLOG
- Jebakan Tuhan
- Sumber Hari Sial
- Bumi ini Sempit
- Rasa Malu yang Hilang
- Satu Atap, Beribu Masalah
- Hari-Hari Menegangkan
- Asisten Dadakan
- Rahasia Kecil
- Bisikan dan Balasan Ghaib
- Masalah Kepekaan
- Ups, Ketahuan!
- Serangan Wanita Licik
- Tidak Terkendali
- Kehangatan Malam
- Hilang Arah
- Jagapathi dan Masalahnya
- Dinginnya Hujan, Hangatnya Sentuhan
- Kejutan Tidak Normal
- Perasaan yang Meledak
- Segala Jenis Modus
- Patah Hati Pak Jaga
- Jarak Pemisah
- Jarak Ketegangan
- Dua Manusia Merindu
- Satu Hari Manis
- Tempat Berlindung
- Kejutan
- Gairah yang Terpendam
- Hal-hal Mengejutkan
- Menciptakan Kehangatan
- Enam Sembilan
- Perubahan
- Masalah
- Cerita Lalu
- Sesuatu yang Memudar
- Cinta yang Usai
- Mahesa, sang Agung
- Benang Takdir
- Taktik yang Salah
- Sang Dosen Killer
- Bucin yang Setara
- Keseriusan Jagapathi
- Calon Mertua
- Pendekatan
- Rumah Mertua
- Keluarga Besar
- Dikepung Keluarga Besar
- Hubungan yang Kuat
- Masih Calon Istri
- Paulina dan Masalahnya
- Figur Seorang Ayah
- Status Baru
- Raya Penuh Sentuhan
- Cerita Pengantin Baru
- Satu Frekuensi
- Menuju Bulan Madu
- Alat Pemuas
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.