0
VISITORS
0

ABOUT ME

ABOUT ME

FOLLOWING
You are not following any writers yet.
More

STORY BY Write The Xu

SOLO : His Obsession. Her Silence.

SOLO : His Obsession. Her Silence.

Reads

Untouchable Diva VS Unstoppable Power ​"Satu gelas tidak akan merusak suaramu," ujar Oliver, menantang. ​"Bukan soal suara, tapi soal prinsip," balas Dalia tenang, bibirnya menyunggingkan senyum tipis yang tidak mencapai mata. "Selamat malam, Tuan. Nikmati waktu Anda di The Velvet Lounge." ​Tanpa menunggu balasan, Dalia mengangguk hormat, berbalik, dan berjalan pergi menuju ruang ganti. ​Oliver terdiam. Ditolak. Dengan sopan santun yang begitu elegan hingga ia bahkan tidak bisa marah. Bagaimanakah Dalia akan menghadapi Oliver?

Updated at

Read Preview
Prison in Prada

Prison in Prada

Reads

Milan, Kota Mode dan Kejahatan. Bagi Cleo Ashland, hidup adalah tentang gaun sutra, runway musim dingin, dan pesta champagne. Namun, realita menamparnya saat ia terseret masuk ke dalam orbit Nathair Archie, pewaris tunggal kekuasaan bisnis gelap Don Archie. Bagaimana Cleo Bertahan dalam obsesi gila Nathair?

Updated at

Read Preview
Snow On The Katana

Snow On The Katana

Reads

Zora Toda adalah pedang yang ditempa di Tokyo-tajam, lurus, dan tak kenal kompromi. Kane Hart adalah badai salju dari Moskow-dingin, meluas, dan mematikan.Di Voronova Institute, mereka belajar cara membunuh. Di dunia nyata, mereka belajar cara saling menghancurkan. Ketika Kane mencoba membekukan Zora dalam sangkar emas obsesinya, dia lupa satu hal: Pedang tidak patah oleh dingin; ia justru semakin tajam.Kisah tentang bagaimana seorang Ratu Yakuza mengajarkan Raja Mafia arti kata "menyerah".

Updated at

Read Preview
The Dreamer's Chaos

The Dreamer's Chaos

Reads

Di Republic of Osea, kewarasan adalah barang mewah, dan ketakutan adalah satu-satunya mata uang yang berlaku.Negara ini sedang sakit. Bukan karena virus, melainkan karena "Perang Mental". Warga sipil yang putus asa saling memangsa, didorong oleh paranoia dan kebutuhan akan perlindungan. Di tengah kekacauan ini, Lucien Dreamer hadir sebagai juru selamat palsu. Pemilik klub malam yang karismatik namun mematikan ini membanjiri jalanan dengan senjata ilegal, menjual "rasa aman" yang justru mempercepat kehancuran Osea.Elira Marcelline bukan detektif biasa. Sebagai mantan Polisi Kesehatan yang menangani trauma pasca-kriminal, ia tidak melumpuhkan penjahat dengan peluru, melainkan dengan membedah isi kepala mereka. Bakat uniknya dalam membaca mikro-ekspresi dan memanipulasi emosi menarik perhatian kepolisian untuk memberinya misi bunuh diri: menyamar dan menyusup ke dalam lingkaran terdekat Lucien.Namun, semakin dalam Elira masuk ke dunia Lucien, semakin kabur batas antara tugas dan perasaan. Lucien bukan monster yang ia bayangkan, melainkan arsitek jenius yang menantang moralitasnya. Terjepit di antara tugas negara, cinta yang berbahaya, dan dendam masa lalu, mana yang harus Elira pilih?

Updated at

Read Preview
Painted in Ash

Painted in Ash

Reads

Siena Reyner adalah definisi kesempurnaan: cantik, polos, dan tak tersentuh. Dia adalah aset berharga yang dipersiapkan ayahnya untuk pernikahan politik. Namun, dunia Siena yang tenang terguncang ketika ayahnya membawa pulang seorang "monster" dari reruntuhan perang mafia.Ashvin Nathair. Dingin, bertato, dan penuh kebencian. Dia dipaksa menjadi tameng hidup bagi Siena.

Updated at

Read Preview
The Wolfe's Countdown

The Wolfe's Countdown

Reads

Tanpa bicara sepatah kata pun, Axel berjalan menuju ranjang. Dia duduk di tepi kasur, memunggungi Lucia, lalu mulai melepas sepatunya. Lucia gemetar hebat. Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus membantunya? Atau diam saja? Axel menoleh ke samping, menatap Lucia yang sedang memeluk lututnya sendiri seperti landak ketakutan. "Kenapa kau duduk di situ seperti patung?" tanya Axel, suaranya serak dan dalam. "S-saya... menunggu instruksi, Tuan," cicit Lucia. Axel mendengus. Dia berbaring telentang di kasur, mengambil tempat yang luas, menyisakan sedikit ruang untuk Lucia. Dia menatap langit-langit kamar yang tinggi. "Berbaring," perintah Axel.

Updated at

Read Preview

Navigate with selected cookies

Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.

If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.