Leon mulai mendekatkan dirinya untuk menyatukan tubuhnya dengan Sonya.
Wangi khas Sonya, wanita berumur 41 tahun tapi terlihat awet muda hingga seperti masih berumur 30 tahunan itu, tercium oleh hidung Leon, sehingga memberi semangat dan gairah yang lebih bagi Leon.
Dorongan hebat yang Leon lakukan, membuat tubuh Sonya menegang. Semakin lama dorongan yang Leon berikan, semakin membuat Sonya keenakan.
Milik Sonya terasa penuh oleh milik Leon yang luar biasa kerasnya. Sehingga Sonya hanya bisa memuji-muji Leon karena apa yang dia rasa ini.
Sonya tersentak-sentak oleh dorongan yang Leon lakukan.
Kini wanita itu itu sudah menindih tubuh kekar Leon yang sudah siap memberikan kepuasan kepadanya yang sudah mabuk cinta itu.
Leon langsung memeluk tubuh indah Sonya yang masih langsing di usianya yang sudah kepala empat itu.
Kulit mulus milik Sonya, sejak tadi membuat Leon b*******h, ia menghirup aroma wangi khas perempuan modern dari parfum mahal yang Sonya kenakan.
Gairah Leon sudah begitu hebat saat mendapati pinggul Sonya yang bergerak-gerak di atas miliknya yang tegap sejak tadi itu.
Leon terus menekan dan membuat Sonya blingsatan karena milik Leon dengan tepatnya mengenai bagian-bagian sensitif yang membuat Sonya semakin keenakan.
Sonya bergerak semakin kencang untuk mencapai sesuatu yang ingin dia capai.
Sonya betul-betul senang karena malam ini, dia sudah berkali-kali dipuaskan oleh Leon, pria perkasa penuh pesona yang baru malam ini dia lihat.
Malam ini, sudah berkali-kali Sonya dipuaskan oleh Leon, karena itu, Sonya betul-betul suka dengan apa yang dilakukan Leon padanya.
"Owh ... ahhh ... benar-benar enak. Kamu bikin aku ketagihan. Nanti aku akan ... ahhh ... akan menyewamu lagi. Owh ..."
Sonya semakin gila, dia bergerak liar untuk menuntaskan apa yang bergejolak di dadanya. Mulutnya tidak henti ceracau, pinggulnya tidak henti bergerak.
Sesuatu yang sangat dahsyat membuat dia tidak berhenti bergerak dan berteriak. Sesuatu yang sangat dashyat milik seorang lelaki atletis berperut sixpack, berwajah tampan yang dia sewa untuk pertama kalinya pada malam ini.
Pada akhirnya Sonya berteriak kencang setelah cairan cintanya meledak keluar dari dirinya seiiring permainan luar biasa yang dilakukan oleh seorang pelayan hasrat bernama Leon.
Setelah tubuh Sonya lunglai, Leon merubah posisinya.
Sekarang ini, Leon ingin bermain lebih lembut dan tidak terburu-buru, ia bukan pemain amatir yang bermain gerasak-gerusuk tanpa aturan.
Ia punya cara sendiri untuk memuaskan pasangan mainnya. Sebelumnya, dia cuma punya satu pasangan tapi mulai malam ini, dia berkomitmen untuk memuaskan banyak wanita dan Sonya adalah wanita pertama yang dia layani.
"Beri gue lagi malam ini, Leon! I am yours," ungkap Sonya dengan nada yang begitu menggoda gairah setelah dia melewati saat mencapai puncak untuk ke sekian kalinya pada malam ini.
Leon mengangguk. Dia putuskan untuk segera memulai lagi permainannya.
Leon mengawalinya dengan menikmati setiap inchi lekukan tubuh indah Sonya yang begitu menggairahkan dengan tangannya.
Leon ingin memberikan sentuhannya untuk kembali membangkitkan gairah Sonya yang sempat redup setelah Sonya kembali mencapai puncak.
"Gue akan membuat lo nggak lupa dengan malam ini," ucap Leon sembari meremas buah d**a besar milik Sonya.
Sonya mendesah saat dua properti miliknya diremas Leon dengan gaya agak kasar tapi bikin dia merinding.
Kini dua benda tak asing dengan ujungnya yang tak lagi berwarna pink kehitaman itu terlihat manis di depan mata Leon, ia pun berniat untuk membuat benda itu menjadi santapannya pada saat ini untuk memuaskan Sonya.
Berbeda dengan Leon, maka Sonya tidak setenang Leon, gairah Sonya langsung meletup lagi saat Leon memainkan butir kecoklatan miliknya.
"Owh ... enak, sayang. Betulkah ini pertama buatmu? Kok kamu terlihat sudah sangat profesional?" tanya Sonya di sela-sela desahannya.
"Kamu memang yang pertama secara profesional. Sebelum ini, aku cuma bercinta dengan istriku."
"Istrimu sangat beruntung. Dia pasti selalu bersyukur karena memiliki suami yang penuh pesona dan sangat pintar memuaskannya di ranjang. Owh ... "
Leon tidak menjawab. Dia cuma menenggelamkan bibirnya di butir kecoklatan milik Sonya, membuat Sonya menggelepar-menggelapar dalam gairah yang semakin memuncak.
Beberapa waktu kemudian, terlihat gairahnya Sonya semakin memuncak dan tidak terbendung lagi. Apalagi ketika bibir Leon terus melumati dan membasahi ujung sensitifnya.
Desahan Sonya menggema di ruangan ini dan semakin menambah semangat Leon untuk memberikan sesuatu yang lebih hebat lagi dari ini.
Sonya mulai tidak tahan. Sudah cukup rangsangan yang dilakukan Leon ini. Dia ingin kembali masuk di menu utama. Dia mulai merengek-rengek meminta Leon untuk melakukan langkah selanjutnya.
Leon tanggap dengan permintaan Sonya ini. Dia kembali menyatukan tubuhnya dengan tubuh Sonya.
Sonya kembali merasakan sesuatu yang besar memasuki tubuhnya dan sesuatu itu mulai mengacak-acak tubuhnya melahirkan sensasi yang luar biasa bagi tubuhnya membuat dia semakin bangkit gairahnya
Sonya meminta Leon untuk menekan dengan keras. Leon segera tahu, apa yang Sonya mau itu.
Leon pun segera berpacu dengan gerakan-gerakan yang membuat Sonya bergelinjang tak tentu arah.
Apalagi karena gerakan ini bukan gerakan sembarangan karena gerakan ini membuat milik Leon bisa terus menyentuh titik-titik sensitif di dalam tubuh Sonya, membuat Sonya kadang berteriak kadang menggigit bibir saling nikmatnya yang dia rasa.
Posisi mereka saling menempel, dan mereka berdua saling bergerak untuk mencapai kenikmatan yang mereka inginkan bersama.
Kadang-kadang, mereka saling kecup dalam hasrat membara yang tak tertahankan. Mereka berdua bergerak seirama dalam gerakan yang makin tak terkendali.
Gerakan Leon semakin cepat saja, hingga membuat Sonya semakin keenakan. Racauan Sonya semakin keras terdengar.
Apa yang dilakukan Leon membuat Sonya tidak lagi malu-malu untuk berteriak saat Leon melakukannya dengan cepat, bertenaga dan terus mengenai titik sasaran.
"Oh ... yes. Yes, owh," teriak Sonya, saat merasakan tubuhnya mendapat kenikmatan yang luar biasa.
Sonya sedang mendaki puncak. Dia benar-benar dibawa Leon untuk kembali mendaki puncak dan ini adalah rekor bagi Sonya yang sudah sering menyewa pelayan wanita seperti Leon.
Tapi Leon memiliki stamina lebih dan pesona Leon yang sejak awal membuat Sonya puas sehingga berkali-kali dengan mudah mencapai kepuasannya.
Bibir Sonya tersenyum, dia benar-benar sudah mendapatkan klimaksnya lagi, dalam permainannya dengan Leon pada malam ini.
Entah untuk ke berapa kalinya. Sonya tidak bisa lagi menghitungnya. Yang jelas, lebih banyak dari yang pernah dia alami sebelumnya.
Sementara itu, Leon, masih butuh waktu lama untuk mendapatkan klimaksnya.
Leon merubah posisinya. Kali ini, tubuh Sonya berada di atas sofa dengan tangannya memegang sandaran sofa dan membelakangi Leon
Leon kembali menghujamkan miliknya bergerak-gerak dengan liar dengan sarana tubuh Sonya yang semakin lama semakin lemas karena memang malam ini sudah mendapatkan yang lebih dari yang biasanya Sonya dapatkan
Dengkul Sonya sudah terasa mau copot karena berkali-kali harus mengeluarkan cairan cintanya karena itu untuk gaya kali ini dia bersikap agak pasif dia sengaja membiarkan tubuhnya menjadi sarana bagi Leon untuk mencapai puncak.
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.